Rindu tak
melulu tertuju hanya untuk manusia. Pada benda mati pun ternyata bisa jatuh
rasa rindu. Faktanya ini terjadi pada diri pribadi. Sepuluh hari ayahanda di
rawat di rumah sakit, membuat rasa rindu menggebu pada kasur di kamar meluap
tak disengaja. Suasana kamar, aroma sprei di kasur kamar member ruang rindu
tersendiri saat kembali harus bermalam dan tidur di rumah sakit. Namun tak
apalah jika memang keadaan mengharuskan seperti ini, demi kesehatan ayahanda
tercinta. Membuatku kuat dan mampu memendam rindu ini lebih lama (eeeaaa…),
karena saat ini ayahanda sangatlah membutuhkan extra support, perhatian untuk
selalu semangat dan sabar dalam menjalani pengobatannya, karena memang beliau
lebih utama kini.
Bukan
apa-apa jika diri ini tetap nafsu untuk mengutamakan kasur ketimbang ayahanda
itu akan terlihat gila dan bodoh, karena memang kasur tak bisa membalas rindu
dengan rindu kembali. Bahkan sang kasur tak akan pernah tahu bahwa ada yang
tengah merindukannya, walaupun telah ku kabari berkali-kali. Bukan karena dia
benda mati, tapi karenan memang dia tak punya hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar