Apa itu
abai? Tak peduli, acuh, tak mau tahu atau masa bodo?
Seberapa banyak
kita sering abai? Pada hal besar atau hal-hal kecil? Pada orang terdekat
apalagi tetangga atau orang sekitar?
Hari ini ku
temui abai, saat tak sengaja membuka pintu belakang rumah untuk mencari
sesuatu. Menoleh kanan kiri tak juga ditemukan barang yang hendak dicari.
Tiba-tiba
saja mata menangkap suatu di pojok tembok. Ada sebaris tanaman hias di sana. Sekitar
enam pot tanaman. Penampilannya tak biasa, ia tak lagi segar kini. Justru layu
dengan daun telah banyak yang menguning.
Tampak lusuh dan TERABAIKAN.
Maka mendekatlah
aku, mengajaknya bicara dan menyentuh daunnya yang telah layu.
“Kau lapar?
Haus? Maafkan aku yang lupa dan abai akan hadirmu di sekitarku” . Sengaja memang
ku ajak bicara, karena kutahu ia mahluk hidup, sama seperti binatang lainnya. Maka tanaman
ini pun bisa merasa dan senang jika diperhatikan.
Sesegera
mungkin kuambil air seember besar dan menyiram satu persatu tanaman-tanaman
hias ini. Tak sadar kalau memang sudah dua minggu ini tak turun hujan, pantas
mereka menjadi kering dan gersang. Maka kusiram mereka dengan air, agar kenyang
dan hilang haus dahaganya.
Berharap mereka bisa kembali segar dan tak lagi
layu. Kembali memperlihatkan keelokannya akan daun yng menghijau dengan bunga
berwarna yang mengagumkan.
Tengoklah
sekitar kita, adakah ABAI yang kau biarkan berlalu berkelebat.
Tanpa kau sadari keberadaannya dan telah tersakiti karena telah TERABAIKAN??
Tanpa kau sadari keberadaannya dan telah tersakiti karena telah TERABAIKAN??