Selasa, 18 Maret 2014

Yang terabaikan




Apa itu abai? Tak peduli, acuh, tak mau tahu atau masa bodo?

Seberapa banyak kita sering abai? Pada hal besar atau hal-hal kecil? Pada orang terdekat apalagi tetangga atau orang sekitar?

Hari ini ku temui abai, saat tak sengaja membuka pintu belakang rumah untuk mencari sesuatu. Menoleh kanan kiri tak juga ditemukan barang yang hendak dicari. 

Tiba-tiba saja mata menangkap suatu di pojok tembok. Ada sebaris tanaman hias di sana. Sekitar enam pot tanaman. Penampilannya tak biasa, ia tak lagi segar kini. Justru layu dengan daun telah banyak yang menguning. 

Tampak lusuh dan TERABAIKAN.
Maka mendekatlah aku, mengajaknya bicara dan menyentuh daunnya yang telah layu.

“Kau lapar? Haus? Maafkan aku yang lupa dan abai akan hadirmu di sekitarku” . Sengaja memang ku ajak bicara, karena kutahu ia mahluk hidup, sama seperti binatang lainnya. Maka tanaman ini pun bisa merasa dan senang jika diperhatikan.

Sesegera mungkin kuambil air seember besar dan menyiram satu persatu tanaman-tanaman hias ini. Tak sadar kalau memang sudah dua minggu ini tak turun hujan, pantas mereka menjadi kering dan gersang. Maka kusiram mereka dengan air, agar kenyang dan hilang haus dahaganya. 

Berharap mereka bisa kembali segar dan tak lagi layu. Kembali memperlihatkan keelokannya akan daun yng menghijau dengan bunga berwarna yang mengagumkan. 

Tengoklah sekitar kita, adakah ABAI yang kau biarkan berlalu berkelebat.
Tanpa kau sadari keberadaannya dan telah tersakiti karena telah TERABAIKAN??