Benarlah kata pepatah jika ada kemauan pasti ada
jalan, jika ada usaha maka akan terbuka jalan keluar. Maka jika ada masalah
janganlah mundur dan ragu untuk maju. Tetaplah tegak berdiri hadapi masalah dan
segala rintangan dengan kemauan juga usaha, kerja keras untuk memperbaiki dan
menyelesaikannya.
Ada cerita seorang anak bernama Ngalamin yang tengah
lapar lalu berniat membeli nasi goreng. Saat sampai di tukang nasi goreng,
dengan pedenya Ngalamin memesan satu porsi pada si abang nasgornya.
“Bang, nasi goleng satu…”
Mendengar itu abang nasgor menoleh ke sumber suara,
tiba-tiba satu lapak itu tertawa bersama para pembeli lainnya karena mendengar
suara cadel Ngalamin.
Ngalamin malu, marah dan menangis karena ditertawakan.
Padahal perutnya sudah lapar dan perih tapi dia terlanjur malu, dia pun pulang
dengan tangan kosong karena tak jadi beli nasgor. Malam itu juga Ngalamin
memutuskan berlatih mengucapkan nasi goreng dengan baik dan benar. Sampai
begadang larut malam, dan bertekad tak mau tidur sebelum behasil.
“Nasi goleng, nasi goooleng, nasi gooooleng, nasi
gooooooleng, nasi gooooooooooleng, nasi gooooooooreng…”
Berkali-kali
berlatih akhirnya bisa juga dia mengucapkan nasi goreng. Maka malam
harinya ia pun segera kembali ke tukang nasi goreng.
“Bang, nasi goreng satu…”
“Pakai telor apa ngga?”
“Nasi goreng pakai telol…”
Kembalilah Ngalamin ditertawakan khalayak ramai. Dan
ia malu bukan kepalang, karena kata telor belum dipelajarinya. Lidahnya masih
kaku tak terlatih mengucap telor. Maka dia kembali berlatih.
“Nasi goreng pakai telol, pakai telool, pakai
telooooll, pakai teloooool, pakai telooooooool, pakai telooooooor…”
Percaya diri benar Ngalamin, lega bukan main. Kata
telor berhasil dia ucapkan. Maka malam besoknya dia kembali lagi.
“Bang, pesan nasi goreng pakai telor…”
“Telornya di dadar apa ngga?”
“Nasi goreng pakai telor di dadal…”
Whats! Ngalamin keceplosan, dan dia kembali
ditertawakan karena mengucapkan kata dadal. Otaknya tak ingat untuk berlatih
bilang kata dadar dengan benar. Maka Ngalamin kembali kecewa nasi goreng itu
belum bisa dia nikmati kelezatannya, gara-gara banyak huruf R di kata-kata yang
belum lidahnya pelajari dan melatihnya supaya lentur. Ngalamin pun kembali
berlatih, mengucapkannya.
“Nasi goreng pakai telur didadal, dadall, dadalllll,
dadallllll, dadalllllll, dadalllllllllll, dadalllllllll, dadaaaaaarrrr…”
Kembalilah dia percaya diri, untuk datang ke tukang
nasi goreng membuktikan bahwa dia bisa mengucapkan dan memesan nasi goreng
dengan lengkap dan benar.
“Bang, pesan nasi goreng pakai telor didadar…”
Senyum lebar penuh bangga menyelimuti abang tukang
nasi goreng, melihat semangat Ngalamin yang pantang menyerah mengucapkan huruf
R. Maka dengan senang hati abang tukang nasi goreng pun akan membuatkan nasi
goreng spesial untuknya.
“Nasi goreng ini harganya Sembilan ribu lima ratus,
uang kamu sekarang kan sepuluh ribu nih. Jadi kembalinya berapa coba?” Tanya
abang nasi goreng yang sengaja mengetes Ngalamin.
“Mmmm….” Ngalamin berpikir, kalau dia bilang kembali
lima latus pasti akan ditertawakan lagi, karena memang dia belum berlatih untuk
mengucapkannya. Maka otaknya berputar untuk mencari solusi lain agar tak
mengulangi kesalahan yang sama. Bisa-bisa nasi gorengnya tak jadi lagi untuk
dibawa pulang.
“Gope bang…” ucap Ngalamin dengan yakin
Semua pun tertawa dan Ngalamin berhasil membawa nasi
gorengnya ke rumah dengan bangga karena berhasil melewati masalah kecadelan
lidahnya dengan berlatih, berlatih dan terus berlatih. Hehehe
*Jika ada kemauan pasti ada jalan. Setelah kesulitan
akan datang kemudahan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar