Minggu, 07 September 2014

AWAL




Berawal dari tiada lalu kemudian menjadi ada
Berawal dari kesulitan lalu lahir kemudahan
Berawal dari tidak tahu lalu kemudian menjadi ahli
Berawal dari tidak bisa lalu kemudian menjadi mahir
Berawal dari tidak mengenal lalu kemudian mencintai
Berawal dari tidak percaya diri lalu kemudian berani maju sendiri
Berawal dari kecil lalu kemudian menjadi besar
Berawal dari pertemuan lalu kemudian berakhir perpisahan
Berawal dari tak dianggap lalu kemudian menjadi tersohor
Berawal dari sedih penuh duka lalu kemudian bahagia bertabur tawa
Berawal dari gelap hanya hitam lalu kemudian dating cahaya terang benderang
Berawal dari pendek lalu kemudian tinggi menjulang
Berawal dari tak punya lalu kemudian menjadi serba punya’

Semua berawal pada satu hal dan bermula sebelum sampai pada garis finisnya

Semua bermula pada awal dan akan berakhir pada garis finis

Maka apa kau berpikir akan terus ada dan abadi? Tetap sama dan tak ada yang berubah? Tembok bercat putih di depan rumahmu saja akan menjadi lapuk kelamaan. Termakan usia, usang terpapar sinar matahari, lapuk tergerus rayap dan lalu hancur tak bersisa.

Dari tiada dijadikan ada lalu kembali akan tiada 




JELAJAH KATA



Seribu kata banyak makna
Yang terlihat dan tersembunyi
Seribu kata banyak tafsir
Yang tersirat dan tersurat
Seribu kata banyak arti
Yang luas dan singkat
Seribu kata banyak maksud
Yang nyata dan imaji

Dari seribu kata banyak huruf yang tersusun rapi, dipadu padankan sampai apik terasa, diramu agar sampai maknanya, diracik supaya bagus kalimatnya. Sampai lalu berpuluh-puluh paragraph saling terhubung dan menghubungkan. Sampai kemudian jadilah satu cerita penuh kata.

Bertumpuk kata di sana, di buku cerita yang dibuat ada, antara fakta dan khayalan, disengaja atau tidak disengaja. Merangsek masuk ke pelosok, menelisik ke setiap sendi, memaksa masuk di celah kanan dan kirinya. Sampai lalumenjadi beribu paragraph. Campur aduk rasa si pembaca. Bahkan air mata datang sendiri, karena hati bicara katanya.

Tak ada sembarang kata, yang ada hanya gurauan semata. Maka jangan dianggap kumpulan kata di buku ini tak ada, apalagi main-main dan dirasa kebetulan karena memang ini nyata walau kadang imaji hanya. Huruf –huruf di sana pun tak semena-mena ditaruhnya, semua dibuat seolah ada dan nyata, agar cerita dengan seribu kata ini terasa sempurna. Lalu mewujudlah dia, pada sebuah buku yang di dalamnya adalah kumpulah dari jelajah kata.