Minggu, 12 Oktober 2014

DUSTA



Ada janji yang diucap, tapi banyak dusta yang dibuat
Terasa manis yang ditawarkan
Terasa sejuk terdengar
Indahnya sampai masuk dalam ke hati
Namun tak ada duga, ternyata manis dan sejuknya tak terbukti
Bahkan indahnya pun tak nyata
Hanya di depan
Berbeda di belakang
Jauh dari harapan
Sampai sakitnya terasa dalam
Tak terukur
Hingga semua menjadi sesal karena hati sudah terlanjur dalam berharap untuk memiliki sendiri
Bahagia sendiri hingga tak peduli sekitar
Sampai lalu mencaci, tak lama semua saling membenci
Bukan karena tak bisa memiliki apa yang diingini 
Tapi memang yang terdustai terlanjur telah sakit hati 
Tak sadar bahwa dusta memang sering kali melukai 
Maka jangan dituruti jika tak mau datang masalah baru yang tak diingini

PURA-PURA





Adakah yang suka berpura-pura?
Perhatian pura-pura karena ingin itu
Simpati pura-pura karena mau itu
Peduli pura-pura karena kepingin itu
Suka pura-pura karena berasa itu 
Cinta pura-pura karena berharap itu

Dan pada akhirnya semua kepura-puraan kan lapuk, tak lama ia bisa bertahan, karena gelombangnya terlalu kuat menerjang, karena deburannya terlalu hebat menghantam dan karena masalah datang tak beri kabar dulu, mendadak dan mendesak.

Sebuah kepura-puraan akan hancur dan rapuh saat datang yang lebih bagus terasa silau menggoda hati dan sayang sekali untuk diangguri. 

Namun sayang sekali jika energi yang dimiliki dipakai untuk berpura-pura. Memakai topeng, bersembunyi dibalik gorden, lalu muncul dengan wajah menyeringai saat tertangkap basah. Tak mau dianggap salah apalagi biang masalah.

Tak ada ketulusan disitu,  karena di dalamnya hanya ada pura-pura belaka. Sampai akhirnya, bergantinya hari, berjalannya waktu, barulah tersadar ternyata pura-pura  jualah yang didapatinya.