Pernah ku dengar seorang perempuan rela
berkorban demi cintanya pada lelaki. Di tengah jalan sang lelaki bosan dan memilih perempuan lain. Padahal tak sedikit yang telah dikorbankan si
perempuan, memilih mengejar cintanya pada lelaki pujaan hati daripada orang tua
yang tak merestui.
Pernah ku dengar seorang suami meninggalkan
istrinya yang lumpuh karena stroke. Tak bisa lagi melayaninya dengan sempurna,
ia pun memilih menikah lagi dan melupakan masa lalunya.
Pernah juga ku dengar seorang pemuda memacari
perempuan dewasa yang lebih tua 20 tahun darinya. Tak canggung ia menjalin
hubungan dengan si perempuan. Walau hujatan karena dianggap tidak rasional, tak
menghalangi jalinan kisah kasihnya. Namun sayang tak lama pemuda itu goyah
walau sempat berjanji setia sampai mati.
Bahkan tak kalah pahit seorang perempuan
harus kehilangan nyawa karena lelaki serupa syetan. Mengaku cinta tapi
menyakiti, mengaku sayang tapi melukai, mengaku rindu tapi membohongi, mengaku
setia tapi mengecewakan, mengaku tulus tapi menduai. Muslihat seorang lelaki
terkadang di luar nalar, sang perempuan pun tak kan menduga seorang yang
disayang bisa seperti itu.
Nafsu menjadi musuh utama manusia, tak
melulu lelaki. Perempuan pun tak kalah seru harus berhadapan dengan nafsu.
Dominanya perasaan yang dimiliki perempuan menjadi hal sulit dalam mengambil
keputusan terlebih saat sedang datang bulan. Emosional lebih dominan di sana.
Perempuan bahkan menjadi salah satu ujian
berat yang harus dihadapi lelaki, disamping tahta dan harta. Bahkan karena
terlalu berat seorang lelaki rela memberikan segalanya demi perempuan pujaan
hatinya. Dan seolah mabuk karenanya.
Dua mahluk unik yang di design sempurna.
Maha karya sang Agung yang tak habis-habisnya di kaji. Banyak sekali imu yang
melingkupi tentang itu, beragam karakter, beraneka sifat yang
melatarbelakanginya. Semua adalah ciptaanNya yang sengaja dicipta untuk berpikir akan semua keagungan ciptaanNya juga berpikir akan semua hal tentang hidupnya. dan sengaja dicipta untuk meramaikan kehidupan di bumi si planet biru dengan sejuta keindahan dan bermilyar
mahluk di dalamnya.
Satu-satunya mahluk hidup yang berakal. Sempurna
tercipta, dengan segala rupa yang ada. Maka
menjadi keharusan bagi mahluk hidup yang berakal itu untuk bisa berpikir
sebelum berbuat dan bukan berbuat kemudian barulah berpikir.