Alkisah ada
orang kaya raya yang tengah asyik sarapan di meja besarnya. Aneka masakan hadir
di sana, mulai dari ikan, daging, susu lengkap tersaji. Dengan tenang dan
ceria, hawa bahagia penuh suka ia melahap segala makanan yang tersedia di depan
mata. Namun, betapa kaget dan tersentaknya dia, karena tiba-tiba saja hadir seseorang
berbadan tinggi besar, tegak berisi berdiri di depan matanya. Dengan lantang
orang tersebut mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum…”
“Si siapa
anda?!”
“Saya adalah
malaikat Izroil, berdasarkan buku catatan saya, nama anda berada pada urutan
pertama untuk dicabut nyawanya hari ini”
“Apa!?”
Tersentaklah
si orang kaya ini, tak ada lagi selera makan. Nafasnya seperti tersendat di
tenggorokan, matanya menjadi kering tak bisa mengedip. Akankah dia mati hari
ini? Otaknya berputar mencari jalan keluar.
“Tapi , izinkanlah
saya mengajukan satu permintaan sebelum dicabut nyawa”
“Baik, apa
permintaannya?”
“Izinkan
saya menghabiskan makan saya hari ini dan tuan malaikat untuk ikut serta
menemani saya makan sebelum saya mati”
Sampai kemudian
malaikat izroil ini setuju dan ikut duduk bersama di meja makan. Lalu si orang kaya ini pun
pergi ke dapur untuk mengambilkan minum. Ide aneh nan licik merajai pikirannya
yang kalap. Sebungkus obat tidur ia masukkan ke dalam teh dan makanan yang
dibuat untuk malaikat izroil. Lima menit kemudian tanpa curiga, malaikat ini
pun tertidur setelah makan dan minum.
Melihat kesempatan
di depan mata, maka si orang kaya ini pun segera mengambil buku catatan yang
dibawa malaikat izroil ini. Namanya pun segera dia hapus dan ditaruhnya pada
urutan yang paling terbawah.
Tak lama
akhirnya malaikat izroil pun terbangun dan kembali sadar akan tugasnya untuk
mencabut nyawa si orang kaya ini.
“Baiklah
karena anda sudah berbuat baik dengan menjamu saya hari ini. Maka saya
memutuskan untuk tak jadi mencabut nyawa pada urutan paling teratas. Tapi saya
akan mencabut nyawa manusia mulai dari urutan paling terbawah”
WAKWAWWW…..
Kisah di
atas hanyalah sebuah anekdot tentang mati. Tentang maut yang tak bisa dilawan,
tentang mati dan kemisteriusan waktu yang telah ditentukanNya. Sesungguhnya tak
akan ada yang mampu mencegah maut datang menjemput. Walau bersembunyi di benteng dan gua terdalam pun,
maut tetap datang tepat pada waktu yang sudah digariskan olehNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar