Rabu, 10 September 2014

SEPELE



Adakah hal sepele di dunia ini?

Tak mengapa jika tak ada

Tak penting jika tak serta

Tak guna jika tak bersama


Kira-kira begitulah arti sepele. Tak ada yang bertanya bahkan sekedar dicari pun tidak, sampai hilang juga dibiarkan dan dilupakan sampai berlalu sendiri, karena dianggap tak penting, tak ada guna alias SEPELE.


Faktanya sepele atau tidak suatu hal, pada setiap individu itu tak sama masing-masing berbeda. Namun kebanyakan suatu hal dianggap sepele itu karena hal tersebut masih setia menemani. Tak perlu ada perjuangan besar mendapatkannya. 

Sampai kemudian setelah hal tersebut hilang, lepas, lenyap dan pergi. Barulah tersadar bahwa hal tersebut ternyata bukanlah perkara sepele alias sangat PENTING!.



MELEPAS SANDAL

Terdengar aneh ya kalau ada orang yang tak bisa melepas sandal. Padahal kan tinggal dilepas saja. See! Seberapa sulit melepas sandal? Anak TK saja bisa. Kondisi ini berbeda jika melepas sandal dilakukan oleh orang yang terkena sakit Stoke. Kaki dan tangannya sudah terbatas untuk bergerak. Jemari-jemarinya di kaki dan tangannya telah kaku. Alhasil saat melepas sandal pun dia tak bisa.


Beberapa hari yang lalu, tak sengaja melihat laki-laki paruh baya yang sulit dan tertatih untuk melepaskan sandal dari kaki kirinya, sandal itu terus saja menyangkut tak mau lepas. Sedangkan ia tengah bergegas untuk shalat berjamaah magrib di masjid. Padahal ia sudah ada di depan pintu masuk masjid, tapi tertahan hanya gara-gara sandalnya yang masih menyangkut di kaki kiri. Alhasil dia pun ketinggalan rakaat pertama pada shalat magrib. Maka aku yang tak sengaja lewat, menghampirinya dan mencoba membantu. Ku dorong saja sandal itu ke depan dan akhirnya pun bisa terlepas.


MEMEGANG GELAS


Tahukah kamu kawan bahwa saat tangan bergetar tak bisa berhenti maka tak akan bisa kau memegang benda yang kau ingini. Sampai untuk minum pun akhirnya harus berceceran karena air di gelas tumpah ruah. Setahun yang lalu, seorang laki-laki setengah abad di vonis cuci darah karena sakit ginjalnya yang sudah akut. Mendengar vonis itu, tiba-tiba gemetarlah seluruh tubuhnya. Bahkan bicara pun terbata tak jelas. Ketakutan besar sedang menyelimuti hati dan pikirannya. Cuci darah terasa menakutkan. Alhasil gemetar tubuhnya tak juga hilang. Menggosok gigi pun susahnya minta ampun karena tangan masih bergetar dan terus bergerak tak teratur. Sampai minum pun akhirnya memakai sedotan, gemetar tangannya semakin kencang dan ini membuatnya tak bisa memegang sesuatu yang diinginkannya.  Gemetar ini berlangsung selama dua hari, maka semua kebutuhannya pun harus dibantu orang di sekitarnya, tak bisa ia lakukan sendiri.


TELUNJUK


Apa telunjukmu masih bisa bergerak sempurna? Masih bisa menunjuk saat tahiyat awal dan tahiyat akhir di dalam shalatmu? Maka bersyukurlah tentang itu. karena faktanya ada seorang ibu yang tak terlalu tua tak lagi bisa melakukan itu. Stroke ringan menimpanya tahun lalu, dan membuat jari telunjuknya tak lagi bisa bergerak lentur. Jari telunjuknya kaku dan tak bisa menunjuk. Alhasil setiap minggunya ibu ini rutin terapi ke rumah sakit, untuk bisa mengembalikan lagi kelenturan jari telunjuknya yang kaku dan juga menormalkan fungsi-fungsi anggota tubuhnya yang lain.

Tidak ada komentar: