Adakah hal sepele di dunia ini?
Tak mengapa jika tak ada
Tak penting jika tak serta
Tak guna jika tak bersama
Kira-kira begitulah arti sepele. Tak
ada yang bertanya bahkan sekedar dicari pun tidak, sampai hilang juga dibiarkan
dan dilupakan sampai berlalu sendiri, karena dianggap tak penting, tak ada guna
alias SEPELE.
Faktanya sepele atau tidak suatu hal,
pada setiap individu itu tak sama masing-masing berbeda. Namun kebanyakan suatu hal dianggap sepele itu
karena hal tersebut masih setia menemani. Tak perlu ada perjuangan besar mendapatkannya.
Sampai kemudian setelah hal tersebut hilang, lepas, lenyap dan pergi. Barulah tersadar bahwa hal tersebut ternyata bukanlah perkara sepele alias sangat PENTING!.
Sampai kemudian setelah hal tersebut hilang, lepas, lenyap dan pergi. Barulah tersadar bahwa hal tersebut ternyata bukanlah perkara sepele alias sangat PENTING!.
MELEPAS SANDAL
Terdengar aneh ya kalau ada orang
yang tak bisa melepas sandal. Padahal kan tinggal dilepas saja. See! Seberapa
sulit melepas sandal? Anak TK saja bisa. Kondisi ini berbeda jika melepas
sandal dilakukan oleh orang yang terkena sakit Stoke. Kaki dan tangannya sudah
terbatas untuk bergerak. Jemari-jemarinya di kaki dan tangannya telah kaku.
Alhasil saat melepas sandal pun dia tak bisa.
Beberapa hari yang lalu, tak sengaja
melihat laki-laki paruh baya yang sulit dan tertatih untuk melepaskan sandal
dari kaki kirinya, sandal itu terus saja menyangkut tak mau lepas. Sedangkan ia
tengah bergegas untuk shalat berjamaah magrib di masjid. Padahal ia sudah ada
di depan pintu masuk masjid, tapi tertahan hanya gara-gara sandalnya yang masih
menyangkut di kaki kiri. Alhasil dia pun ketinggalan rakaat pertama pada shalat
magrib. Maka aku yang tak sengaja lewat, menghampirinya dan mencoba membantu.
Ku dorong saja sandal itu ke depan dan akhirnya pun bisa terlepas.
MEMEGANG GELAS
Tahukah kamu kawan bahwa saat tangan
bergetar tak bisa berhenti maka tak akan bisa kau memegang benda yang kau
ingini. Sampai untuk minum pun akhirnya harus berceceran karena air di gelas
tumpah ruah. Setahun yang lalu, seorang laki-laki setengah abad di vonis cuci
darah karena sakit ginjalnya yang sudah akut. Mendengar vonis itu, tiba-tiba
gemetarlah seluruh tubuhnya. Bahkan bicara pun terbata tak jelas. Ketakutan
besar sedang menyelimuti hati dan pikirannya. Cuci darah terasa menakutkan.
Alhasil gemetar tubuhnya tak juga hilang. Menggosok gigi pun susahnya minta
ampun karena tangan masih bergetar dan terus bergerak tak teratur. Sampai minum
pun akhirnya memakai sedotan, gemetar tangannya semakin kencang dan ini
membuatnya tak bisa memegang sesuatu yang diinginkannya. Gemetar ini berlangsung selama dua hari, maka
semua kebutuhannya pun harus dibantu orang di sekitarnya, tak bisa ia lakukan
sendiri.
TELUNJUK
Apa telunjukmu masih bisa bergerak
sempurna? Masih bisa menunjuk saat tahiyat awal dan tahiyat akhir di dalam
shalatmu? Maka bersyukurlah tentang itu. karena faktanya ada seorang ibu yang
tak terlalu tua tak lagi bisa melakukan itu. Stroke ringan menimpanya tahun
lalu, dan membuat jari telunjuknya tak lagi bisa bergerak lentur. Jari
telunjuknya kaku dan tak bisa menunjuk. Alhasil setiap minggunya ibu ini rutin
terapi ke rumah sakit, untuk bisa mengembalikan lagi kelenturan jari
telunjuknya yang kaku dan juga menormalkan fungsi-fungsi anggota tubuhnya yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar