Rabu, 19 Februari 2014

Berpikir lalu Berbuat








Pernah ku dengar seorang perempuan rela berkorban demi cintanya pada lelaki. Di tengah jalan sang lelaki  bosan dan memilih perempuan lain.  Padahal tak sedikit yang telah dikorbankan si perempuan, memilih mengejar cintanya pada lelaki pujaan hati daripada orang tua yang tak merestui.
Pernah ku dengar seorang suami meninggalkan istrinya yang lumpuh karena stroke. Tak bisa lagi melayaninya dengan sempurna, ia pun memilih menikah lagi dan melupakan masa lalunya.

Pernah juga ku dengar seorang pemuda memacari perempuan dewasa yang lebih tua 20 tahun darinya. Tak canggung ia menjalin hubungan dengan si perempuan. Walau hujatan karena dianggap tidak rasional, tak menghalangi jalinan kisah kasihnya. Namun sayang tak lama pemuda itu goyah walau sempat berjanji setia sampai mati.

Bahkan tak kalah pahit seorang perempuan harus kehilangan nyawa karena lelaki serupa syetan. Mengaku cinta tapi menyakiti, mengaku sayang tapi melukai, mengaku rindu tapi membohongi, mengaku setia tapi mengecewakan, mengaku tulus tapi menduai. Muslihat seorang lelaki terkadang di luar nalar, sang perempuan pun tak kan menduga seorang yang disayang bisa seperti itu. 

Nafsu menjadi musuh utama manusia, tak melulu lelaki. Perempuan pun tak kalah seru harus berhadapan dengan nafsu. Dominanya perasaan yang dimiliki perempuan menjadi hal sulit dalam mengambil keputusan terlebih saat sedang datang bulan. Emosional lebih dominan di sana.

Perempuan bahkan menjadi salah satu ujian berat yang harus dihadapi lelaki, disamping tahta dan harta. Bahkan karena terlalu berat seorang lelaki rela memberikan segalanya demi perempuan pujaan hatinya. Dan seolah mabuk karenanya.

Dua mahluk unik yang di design sempurna. Maha karya sang Agung yang tak habis-habisnya di kaji. Banyak sekali imu yang melingkupi tentang itu, beragam karakter, beraneka sifat yang melatarbelakanginya. Semua adalah ciptaanNya yang sengaja dicipta untuk berpikir akan semua keagungan ciptaanNya juga berpikir akan semua hal tentang hidupnya. dan sengaja dicipta untuk meramaikan kehidupan di bumi si planet biru dengan sejuta keindahan dan bermilyar mahluk di dalamnya.

Satu-satunya mahluk hidup yang berakal. Sempurna  tercipta, dengan segala rupa yang ada. Maka menjadi keharusan bagi mahluk hidup yang berakal itu untuk bisa berpikir sebelum berbuat dan bukan berbuat kemudian barulah berpikir.

Tidak ada komentar: