Minggu, 08 Juni 2014

JANGAN GILA


Rumah sakit Jiwa (RSJ) kepenuhan pasien, parahnya justru pasien baru terus berdatangan dan ini membuat para dokter bingung untuk menampung.  Sampai kemudian seluruh dokter di rumah sakit rapat mencari solusi metode penyembuhan. Lalu mereka pun memutuskan untuk mengajak seluruh pasien berlibur ke pinggir sungai untuk refreshing. Berharap dari refreshing ini ada pasien yang bisa sembuh dan segera pulang. 
 
Senanglah mereka para pasien bisa melihat air mengalir, sampai kemudian ada salah satu pasien RSJ yang bernama Martin begitu gembira bermain di pinggir sungai. Namun sayangnya tiba-tiba dia terpeleset dan tercebur tenggelam di sungai.  Para suster dan dokter panik, sedangkan pasien-pasien yang lain berlarian ketakutan. Tapi hebatnya ada satu pasien RSJ bernama Abdur yang tiba-tiba membuka baju lalu berenang ke sungai. Abdur tergerak inisiatifnya untuk menyelamatkan Martin yang tenggelam.  Keesokan harinya dokter kembali melakukan rapat bersama, karena melihat perkembangan pesat yang terjadi pada Abdur. Abdur yang kemarin mencoba menolong Martin yang tenggelam ini dilihat dokter  sebagai sebuah kemajuan pesat dan dokter menganggap  Abdur sudah sembuh karena sudah jalan nalar di otaknya dan bisa segera pulang. Lalu dipanggillah si Abdur oleh dokter.

“Abdur kamu sudah bisa pulang besok…”
“Sungguhkah?”  mata Abdur berbinar karena senang
“Ya karena kamu sudah sembuh jadi bisa pulang, buktinya kamu kemarin sudah bisa menolong Martin yang tercebur ke sungai…”
“Terimakasih dokter”
“Iya, kamu bisa kembali pada keluargamu di rumah. Tapi sayangnya teman kamu Martin yang kamu tolong itu kini sudah tiada. Dia meninggal dunia kemarin, Martin di temukan tewas gantung diri di pohon”
“Loh dokter salah…  itu bukan gantung diri! Tapi memang sengaja saya gantung supaya cepet kering”

*sumber: ketawaketiwiBetawi

Tidak ada komentar: