Seperti Apa
Masa Tuamu Kelak?
Duduk di kursi roda termangu di teras rumah, atau tinggal bersama kaum Lansia di panti jompo, atau berkeliling berjualan pisang mendorong gerobak, atau menjadi tunawisma luntang-lantung di emperan jalanan, atau mengurus cucu yang dititip karena kesibukan kerja orangtuanya, atau duduk di pinggir jalan mengiba diri berharap receh, atau bolak-balik rumah sakit karena sakit yang di derita yang tak kunjung hilang malah justru bertambah satu, atau menjadi pikun mondar-mandir sering menceracau tak jelas, buang air sembarangan, atau tak ingat lagi nama-nama anak.
Pada akhirnya semua manusia yang telah remaja lalu dewasa akan melewati masa tua. Walau tak semua manusia bisa melewati fase ini, karena faktanya ada beberapa manusia yang digariskan mati muda. Jadi beruntunglah yang bisa diberi umur panjang, karena diberi waktu lebih banyak untuk hidup. Manusia yang diberi waktu lebih panjang ini tentu akan melewati masa tuanya.
Apakah hidup bersama anak-anaknya yang dulu pernah dirawatnya, atau diungsikan anaknya ke panti jompo karena anak-anaknya sibuk bekerja atau ke luar negeri, atau menjadi tunawisma di emperan jalan berharap kasihan. Atau justru kelak hanya akan menjadi penduduk baru di tanah lapang bernisan kayu dan batu, terbaring kaku di dalam tanah. Dengan senyum penuh ketenangan menuju keabadian atau wajah sendu kaku seperti ada sesal yang belum dilakukan.
Ada celoteh yang mengatakan, "Anak mengurus satu orang tua rasanya sulit sekali, tapi dahulu orang tua mengurus tujuh anaknya kok ya bisa?".
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim, menurut kehendak kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air hujan di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah”. (Q.S. Al-Hajj: 5)
Al-Qur’an Surat An Nahl’ ayat 70 (yang artinya) : "Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa"
Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23 (yang artinya): “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (berbuat syirik) dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar