Kesempatan berada di tanah haram, kota suci jangan
sampai disia-siakan begitu saja. Tentu nggak mau dong udah jauh-jauh kesana
tapi ibadah yang dilakukan masih standar saja. Cuma sedikit nambahnya, misal
yang tadinya hanya shalat wajib ditambah qabliyah dan ba’diyah. Selebihnya?
Belanja, belanja, belanja. Sayang banget…. Hehehe
“Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu
shalat di masjid lainnya selain masjidil Haram” (HR. Bukhori no. 1190 dan Muslim
no. 1394)
Berikut ini ada tips kece biar bisa maksimal ibadah
selama berada di Makkah dan Madinah, karena nggak sebulan sekali, setahun
sekali bahkan lima tahun sekali kita bisa kesana lagi jadi jangan disia-siakan
kesempatan emas bin berlian ini. Silahkan disimak :
1.
SEDEKAH
Kalau uang buat belanja oleh-oleh aja
udah kamu siapin, masa uang buat sedekah ga disiapin selama umroh. Di Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi nggak ada yang namanya kotak amal. Jadi kalau mau
sedekah itu bisa pakai metode dengan memberi amal ke pekerja cleaning service
disana. Banyak loh orang Indonesia yang bekerja di masjidil haram dan nabawi.
Kalau
yang mau di atas standar cara sedekahnya, kamu bisa coba dengan
bagi-bagi kurma selama di Masjidil Haram atau Nabawi. Bahkan ada yang bagi-bagi
coklat juga loh. Oiya kalau hari Jumat yang sedekah di masjidil Haram atau Nabawi
itu lebih banyak, karena fadilahnya akan lebih berlipat jika dilakukan di hari
Jum’at. Ada yang bagi-bagi kurma sama jamaah yang habis thawaf atau ke jamaah
yang sedang duduk santai di pelataran luar masjid untuk menunggu azan. Selain
itu juga ada yang kasih teh hangat aseli negara asal mereka. Terutama menjelang
azan pas shaum senin atau kamis, Lumayanlah ya buat menghangatkan perut sambil
menunggu azan, karena memang anginnya dingin banget disana. Walau rasanya
agak-agak kecut gimana gitu, minumnya sambil senyum aja ya guys hehe…
Ada yang nggak kalah kece nih,
sedekah tasbih karena tasbih itu benda bukan makanan jadi manfaatnya akan lebih lama, maka saat tasbih
itu dipakai pahalanya pun mengalir buat yang kasih. Ada juga yang wakaf
Al-Quran, untuk disedekahkan ke Masjidil Haram atau Nabawi. Ini bagus banget.
Tapi mesti hati-hati banget loh saat membeli Al-Qur’an, karena Al-Qur’an yang
berjejer di rak masjid nabawi dan masjidil haram itu selalu di sortir setiap
harinya oleh petugas. Nggak sembarang cetakan Al-Qur’annya, jika bukan berasal
dari percetakan resmi dan asli maka akan digudangkan oleh petugas. Sayang
banget kan?
Terakhir ada sedekah paling simple. Sedekah
senyum, hehe… ini nggak perlu keluar uang untuk melakukannya, murmer alias
murah meriah. Kamu cukup tarik ujung bibir tiga cm ke kiri dan ke kanan.
Berikan senyum termanismu pada orang yang kau temui, tapi jangan keki ya kalau
senyummu tak dibalas. Tetaplah saja tersenyum, karena senyum adalah bahasa
universal yang mampu merekatkan persaudaraan walau tak kenal sekalipun.
2.
KHATAM
AL-QUR’AN
Kalau standar Ramadhan khatam
al-Qur’an itu 30 hari dengan 30 juz. Maka bisakah kita membaca untuk khatam
Al-Qur’an dalam waktu 9 hari selama umroh di Madinah dan Makkah? Jawabannya
BISA!. Sehari berarti mesti tiga - empat juz yang harus diselesaikan. Ya
kira-kira tiga jam waktu yang dibutuhkan. Masih ada 21 jam untuk kamu bebas
beraktivitas. Simple! Jangan dibawa
ribet duluan, jalanin saja dan nikmati kemudahan dariNya saat kau mengutamakan
Allah maka Allah pun akan mengutamakanmu.
Siasati dan atur waktunya seefektif mungkin supaya target bisa tercapai.
3.
THAWAF SUNNAH
Jika kamu sudah selesai melakukan
rukun umroh (Ihram> miqot > Thawaf > Sai > Tahalul), maka tak ada
salahnya jika kamu melakukan thawaf sunnah. Waktunya nggak ditentuin, alias
bebas saja. Thawaf sunnah ini ialah kita berkeliling kakbah sebanyak tujuh
kali, di luar rukun umroh. Ibadah thawaf itu Cuma berhenti saat shalat
berjamaah saja, selebihnya terus hidup berputar 24 jam bahkan dini hari
sekalipun masih ramai. Terutama malam Jum’at, jamaah akan lebih banyak dan
padat, baik yang melakukan umroh ataupun sekedar thawaf sunnah.
4.
I’TIKAF
Sayang kalau selama di Makkah atau
Madinah kita Cuma shalat wajib dan sunnah sebentar lalu balik ke hotel. Nggak
sampai sejam udah ngacir ke hotel, terutama yang hotelnya deket alias nempel
sama masjid. Maka godaannya pun akan lebih berat, faktanya ada loh yang
sholatnya di lobi hotel, mau cari gampangnya aja. Nggak mau capek-capek ke
dalam masjid, karena kasur hotel nan empuk sudah membayang-bayangi untuk santai
dan tidur-tidur lucu. Hehe….
Tapi ada jamaah yang hotelnya berjarak
lumayan jauh dari masjid, mereka memilih shalat dzuhur, ashar lalu nyambung ke
maghrib dan isya baru mereka balik ke hotel. Nanti subuhnya baru kembali lagi
ke masjid. Kalian juga bisa untuk memilih bermalam di masjidil haram atau
masjid nabawi. Untuk I’tikaf, tahajud, shalat malam dan ibadah lainnya, karena
aktivitas jamaah di dalam masjid itu 24 jam. Nggak pernah ditutup atau dikunci,
selalu terbuka lebar.
5.
DZIKIR
Baiknya kita selalu memakai cincin dzikir
saat di sana, dipakai untuk berdzikir agar waktu selama di sana kita nggak
mikir aneh-aneh. Kadang kalau tak ada alat yang dipegang ditangan untuk
berdzikir, tiba-tiba baru dapet sedikit udah kelupaan karena pikiran udah
kemana-mana cabangnya. Jadi memakai alat bantu seperti counting dzikir
berbentuk cincin ini sangat membantu supaya pikiran kita bisa fokus.
6.
BERDOA
Inti dari semuanya adalah kembali
pada Allah SWT. Kita berada di Makkah dan Madinah bisa melaksanakan ibadah
umroh adalah atas izinNya dan kehendakNya. Ngggak main-main loh, karena memang
yang menggerakkan hati manusia ya pemilik hati alias yang menciptakan manusia
seutuhnya. Jadi apapun terjadi pasti atas izin dan kuasaNya.
Maka mintalah sama pemilik hati dan
ruh ini untuk mau membantu kita supaya bisa maksimal melakukan ibadah-ibadah
selama disana. Baik umroh, shalat, tadarus, sedekah, dzikir, I’tikaf dan
lain-lainnya. Minta sepenuh hati dan khusyuk, agar Allah mau mengizinkan serta
memudahkan gerak hati dan langkah kaki kita untuk maksimal melaksanakan ibadah.
Oiya kalian juga bisa membuat
daftar/list doa di kertas. Menuliskan daftar keinginan dan hajat yang bisa
kalian baca saat berdoa di tempat-tempat mustajab. Guna menuliskannya adalah
agar kita tidak lupa atau terlewat menyebutkan doa yang kita ingin sampaikan.
Ada tiga tempat mustajab di sana (Raudoh “maqam Rasul”di Masjid Nabawi, Hijr
Ismail “Maqam Ismail” di samping kakbah yang berbentuk setengah lingkaran, Multazam “Pintu Kakbah”).
Jangan lupa untuk meminta diberi
kesehatan selama berada disana karena kalau sakit tentunya, kita tak akan bisa
melaksanakan ibadah umroh ini dengan maksimal, karena kesehatan adalah kunci
utamanya. Tapi kalau sakitnya flu-flu dikit lawan saja, sambil didoping dengan
susu, kurma, air putih yang banyak dan vitamin juga makan yang banyak insha
Allah bisa kembali bugar.
Selamat beribadah Umroh sahabat, moga bisa maksimal dan mabrur umrohnya ^_^