Bahagia itu katanya
sederhana. Tapi tak semua kesederhanaan bisa membuat bahagia. Karena buktinya
orang miskin tak mau berlama-lama dan betah pada kemiskinan yang memaksa mereka
untuk hidup sederhana dan serba pas-pasan.
Tapi bukan berarti bahagia
itu sebatas hanya pada memiliki materi. Karena yang memiliki materi saja kadang
merasa menderita karena takut juga was-was hartanya hilang dirampok atau raib
disita KPK.
Maka bagiku saat ini
bahagia itu adalah melihat bunga kertas (bougenvil) di samping rumah bisa
berbunga. Karena sudah lama sekali ia hanya berbatang dan berdaun hijau,
lengkap dengan duri yang panjang di setiap batang pohonnya. Sampai kemudian dia
layu tak ada gairahnya, akibat dari lalaiku yang sering sok sibuk sampai lupa
mengobati hausnya. Entah sudah berapa minggu yang ia lewati tanpa guyuran air
segar.
Bunga kertas di samping
rumah ini tumbuh di atas pot besar dan bukan di atas tanah langsung yang
bersentuhan dengan bumi. Maka akibatnya gerak dia pun agak terbatas dan
terhambat dalam mendapatkan zat hara yang dibutuhkanya untuk terus tumbuh.
Jadinya ia pun sering layu dan mudah lesu jika sehari saja tak disiram.
Akibat sok sibuknya diri
yang lalai ini, sampai lalu mengabaikannya hingga ia terus saja melayu.
Daunnya lemah, batangnya layu,
rantingnya rapuh, tanahnya kering, akarnya gersang. Ahh, betapa mirisnya aku
saat ke samping rumah untuk mengambil handuk, lalu tak sengaja melihat dia yang
lusuh karena telah terabaikan dan terlupakan.
Maka kini setiap pagi
menjelang, kuambil air seteko untuk memenuhi dahaganya. Agar mampu tetap
bertahan saat sinar matahari menghantamnya seharian. Sambil kuusap batang
daunnya lalu sedikit berbisik padanya “Teruslah bertumbuh lalu berbungalah
yang indah. Berilah tahu padaku bahwa kau mampu merasakan hadirku, dengan
memunculkan kelopak bunga kertasmu. Jika tak bisa hari ini, esok, lusa, minggu
depan bahkan bulan depan juga tak apa-apa…”
Dan tak lama kemudian,
saat sore hari menjelang. Kutemui ia dengan penampilan yang berbeda. Bunga
kertasku telah menampakkan indahnya. Banyak kelopak bunga di ujung
batang-batangnya. Dengan warna orange dipadu jingga tampilannya kini sungguh
menawan hati. Senyumku mengembang melihatnya kini, ia telah memberikan tahu dan
tanda bahwa benar ia merasakan hadirku setiap
pagi.
Ahh, indahnya bunga kertas
ini, kau memang tak bermulut sampai lalu bisa berbicara. Tapi aku tahu kau
adalah mahluk hidup yang bernyawa dan bisa merasakan semua yang ada di
sekitarmu. Maka ucapan terimakasihku pun kurasa tak mampu memenuhi dan membalas semua karuniaNya padamu. Jadi
baiknya tetap saja berusaha untuk rutin memelihara lalu merawatnya, karena secara
tak langsung indahnya bunga kertas ini, bisa menjadi salah satu penghiburku
dikala nanti bosan datang menghampiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar